BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat banyak sekali terkandung dalam
bahan pangan, terutama pada bahan pangan yang pokok, juga pada biji-bijian dan
buah-buahan, kebutuhan energi yang diperlukan bagi berbagai kegiatan tubuh
(internal maupun eksternal) umumnya dapat terlayani sekitar 50% kalau bahan
pangan tersebut dikonsumsi secara layak.
Karbohidrat (macam-macam gula atau sakarida)
adalah turunan dari alkohol yang memiliki banyak alifatis yang mempunyai gugus
aldehida atau keton dan merupakan hasil oksida dari alkohol. Karbohidrat dapat
dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok pertama, monosakarida; kelompok
kedua, oligosakarida; dan kelompok ketiga, polisakarida.
Fungsi utama karbohidrat adalah
menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun.
Karbohidrat
tersebar luas baik di dalam jaringan tumbuhan maupun hewan. Pada tumbuhan,
karbohidrat dihasilkan melalui proses fotosintesis dan dan mencakup selulosa
yang merupakan rangka tumbuh – tumbuhan serta pati dari sel – sel tumbuhan.
Sedangkan pada hewan, karbohidrat dalam bentuk glukosa dan glikogen berperan sebagai
sumber terpenting untuk energi bagi aktivitas vital.
Fungsi
utama karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi
dan menyediakan energi untuk proses – proses metabolisme lainnya. Selain itu
karbohidrat juga memiliki fungsi – fungsi yang lain, seperti :
1. Sebagai energi cadangan.
2. Kompenen struktur membran dan
dinding sel.
3. Mempertahankan kadar gula darah.
:
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan karbohidrat?
2. Apakah fungsi dari karbohidrat?
3. Apa saja klasifikasi dari karbohidrat?
4. Bagaimana cara menganalisis karbohidrat?
5. Apa sajakah metode pengujian dalam menguji
karbohidrat?
1.3 Tujuan
1.
Dapat
menjelaskan tentang karbohidrat.
2.
Dapat
menyebutkan fungsi dari karbohidrat.
3.
Dapat
menjelaskan klasifikasi dari karbohidrat.
4.
Dapat
mengetahui cara menganalisis karbohidrat dalam suatu sampel.
5.
Untuk
mengetahui metode-metode yang digunakan dalam menguji karbohidrat dalam suatu
sampel bahan makanan.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Karbohidrat
Ada beberapa definisi tentang
karbohidrat, yaitu :
1.
Turunan
aldehid atau keton dari alkohol polihidroksil atau zat – zat yang pada
hidrolisis menghasilkan derivat – derivat tersebut.
2.
Polihidroksi
aldehida atau polihidroksi keton yang mempunyai rumus molekul umum (CH2O)n.
Dari rumus ini dapat diketahui bahwa karbohidrat adalah suatu polimer. Senyawa yang
menyusunnya adalah monomer-monomer.
3.
Senyawa
karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksi.
4.
Merupakan
zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut
dalam air (kecuali beberapa polisakarida).
Karbohidrat ialah suatu senyawa yang
terdiri dari molekul-molekul karbon (C), hydrogen (H) dan oksigen (O) atau
karbon dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan karbo-hidrat. Dalam
tumbuhan senyawa ini dibentuk melaui proses fotosintesis antara air (H2O)
dengan karbondioksida (CO2) dengan bantuan sinar matahari (UV)
menghasilkan senyawa sakarida dengan rumus (CH2O)n.
Karbohidrat merupakan persenyawaan
antara karbon, hidrogen dan oksigen yang terbentuk di alam dengan rumus umum
Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka senyawa ini dapat
diduga sebagai ”hidrat dari karbon”, sehingga disebut karbohidrat. Rumus
empiris seperti itu tidak hanya dimiliki oleh karbohidrat melainkan juga oleh
hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh karena itu suatu senyawa termasuk
karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling
penting ialah rumus strukturnya. Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus
fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi
karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat
senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat, maka
senyawa tersebut didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan
polihidroksiketon.
Berdasarkan jumlah monomer pembentuk
suatu karbohidrat maka dapat dibagi atas tiga golongan besar yaitu
monosakarida, disakarida dan polisakarida. Istilah sakarida berasal dari bahasa
latin dan mengacu pada rasa manis senyawa karbohidrat sederhana. Monosakarida
adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih
sederhana.
Karbohidrat sederhana dapat
dipandang sebagai polihidroksi aldehida dan keton. Karbohidrat yang paling sederhana
adalah monosakarida. Bila suatu gula mempunyai gugus aldehid, gula tersebut
merupakan suatu aldosa. Namun, bila gula tersebut mempunyai gugus keto, gula
tersebut merupakan suatu ketosa. Suatu monosakarida dikenali dari jumlah atom
karbon yang dikandungnya. Monosakarida yang paling banyak dijumpai dalam
makanan kita adalah heksosa yaitu glukosa dan fruktosa.
Pada umumnya monosakarida dan
disakarida mempunyai rasa manis. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan
pereaksi seliwanoff dalam asam HCl. Galaktosa jarang terdapat bebas di alam dan
biasanya terdapat dalam bentuk laktosa. Rasanya kurang manis dan kurang larut
dalam air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke
kanan.
Senyawa yang termasuk disakarida
adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Sukrosa ialah gula yang kita kenal
sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari bit. Sukrosa juga terdapat
pada tumbuhan lain, misalnya buah nanas dan dalam wortel. Dengan hidrolisis,
sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Molekul sukrosa
tidak mempunyai gugus aldehida atau keton bebas, atau tidak mempunyai gugus –OH
glikosidik. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan.
Laktosa merupakan gabungan dari galaktosa dan glukosa. Dalam susu terdapat
laktosa yang sering disebut gula susu. Dibandingkan terhadap glukosa, laktosa
mempunyai rasa yang kurang manis. Maltosa juga merupakan disakarida yang
terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa larut dalam air dan mempunyai rasa
yang lebih manis daripada laktosa, tetapi tetap kurang manis daripada sukrosa.
Maltosa merupakan hasil antara dalam proses hidrolisis amilum dengan asam
maupun dengan enzim.
Amilum merupakan salah satu jenis
polisakarida yang terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan.
Amilum atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut pati terdapat pada umbi,
daun, batang dan biji-bijian. Batang pohon sagu mengandung pati yang setelah
dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan. Umbi yang terdapat pada ubi jalar
atau akar pada ketela pohon atau singkong mengandung pati yang cukup banyak,
sebab ketela pohon tersebut selain dapat digunakan sebagai makanan sumber
karbohidrat, juga digunakan sebagai bahan baku dalam pabrik tapioka.
Butir-butir pati apabila diamati dengan menggunakan mikroskop, ternyata
berbeda-beda bentuknya, tergantung dari tumbuhan apa pati tersebut diperoleh.
Bentuk butir pati pada kentang berbeda dengan yang berasal dari terigu atau
beras.
Banyak cara yang dapat digunakan
untuk menentukan banyaknya karbohidrat dalam suatu bahan yaitu antara lain
dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik dan cara kromatografi.
Penentuan karbohidrat polisakarida maupun oligosakarida memerlukan perlakuan
pendahuluan yaitu hidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida.
Untuk keperluan ini maka bahan dihidrolisa dengan asam atau enzim pada suatu
keadaan yang tertentu
2.2 Fungsi
Karbohidrat
Ada banyak fungsi dari karbohidrat
dalam penerapannya di industri pangan, farmasi maupun dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Diantara fungsi dan kegunaan itu ialah :
a. Sebagai
sumber kalori atau energi
b. Sebagai
bahan pemanis dan pengawet
c. Sebagai
bahan pengisi dan pembentuk
d. Sebagai
bahan penstabil
e. Sebagai
sumber flavor (karamel)
f. Sebagai
sumber serat
2.3 Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari berbagai senyawa yang sangat
melimpah di alam. Senyawa yang
termasuk biomolekul ini dapat di golongkan dala berbagai macam. Penggolongan karbohidrat dapat dilakukan
berdasarkan berbagai hal, yaitu:
1.
Berdasarkan
bentuk cincinnya. Karbohidrat dapat di bagi menjadi:
a. Golongan furanosa
Karbohidrat yang masuk dalam
golongan ini adalah karbohidrat yang mempunyai cincin beranggota 5.
b.
Golongan
piranosa
Karbohidrat yang masuk dalam
golongan ini adalah karbohidrat yang mempunyai cincin beranggota 6.
2. Berdasarkan jumlah monomer yang
menyusun polimernya, karbohidrat dapat di bagi menjadi :
a.
Monosakarida
Monosakarida sering juga disebut gula sedrhana (simple
sugar). Karena monosakarida hanya terdiri dari satu unit polihidroksi aldehid atau
keton. Hal ini menyababkan monosakarida tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk
yang lebih sederhana lagi. Monosakarida segera mereduksi senyawa – senyawa
pengoksidasi seperti ferisianida, hidrogen peroksida, atau ion kipri (CU2+).
Pada reaksi seperti ini, gula dioksidasi pada gugus karbonil dan senyawa
pengoksidasi menjadi tereduksi (senyawa pereduksi adalah pemberi elektron dan
senyawa pengoksidasi adalah penerima elektron). Glukosa dan gula – gula lain
yang mampu mereduksi senyawa pengoksidasi disebut gula pereduksi. Sifat
ini berguna dalam analisa gula.
Rumus umum monosakarida adalah CnH2mOn. Kerangka
monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu
di antara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom okisigen membentuk gugus
karbonil, sedangkan atom karbon lainnya berikatan dengan gugus hidroksil. Jika
gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon, monosakarida tersebut adalah
suatu aldehid, dan disebut suatu aldosa ; jika gugus karbonil
berada pada posisi lain, monosakarida tersebut adalah suatu keton, dan disebut ketosa.
Monosakarida yang terpenting adalah glukosa dan friktosa. Contoh lainnya adalah
:
Monosakarida
|
Rumus Molekul
|
Aldosa
|
Ketosa
|
Triosa
|
C3H6O3
|
Gliserosa
|
Dihidroksi aseton
|
Tretosa
|
C4H8O5
|
Eritrosa
|
Eritrulosa
|
Pentosa
|
C5H10O5
|
Ribosa
|
Ribulosa
|
Heksosa
|
C6H12O6
|
Glukosa
|
Fruktosa
|
Struktu glukosa dan fruktosa
digunakan sebagai dasar untuk membedakan antara gula reduksi dan gula
non-reduksi. Penamaan gula reduksi ialah didasarkan pada adanya gugus
aldehid (–CHO pada glukosa dan galaktosa) yang dapat mereduksi larutan Cu2SO4
membentuk endapan merah bata. Adapun gula non-reduksi ialah gula yang
tidak dapat mereduksi akibat tidak adanya gugus aldehid seperti pada fruktosa
dan sukrosa/dektrosa yang memiliki gugus keton (C=O).
Monosakarida
merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi satuan
terkecil walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun. Monosakarida paling
sederhana adalah gliseraldehid atau aldotriosa dan isomerinya adalah dihidroksiaseton
atau ketotriosa. Kedua senyawa tersebut merupakan suatu triosa karena
mengandung tiga atom karbon. Jadi suatu monosakarida, tidak hanya dapat
dibedakan berdasarkan gugus-gugus fungsionalnya melainkan juga dari jumlah atom
karbonnya.

Monosakarida
yang paling banyak ditemukan dalam tubuh organisme adalah monosakarida yang
dibangun dengan 6 (enam) atom C yang dikenal sebagai Glukosa. Pada molekul ini
terdapat lima gugus hidroksil dan satu gugus aldehid yang terikat pada atom
karbon. Glukosa memiliki dua isomer yaitu manosa dan Galaktosa, perbedaan
antara Glukosa dengan Manosa terletak pada gugus hidroksi pada atom C nomor 2.
Demikian pula halnya perbedaan antara Glukosa dan Galaktosa terletak pada gugus
hidroksinya, gugus OH disebelah kanan untuk galaktosa sedangkan glukosa
terletak disebelah kiri.

Glukosa
dengan rumus molekul C6H12O6, adalah
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan polihidroksi
aldehida (memiliki gugus CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk siklik
yang disebut “cincin piranosa”, bentuk siklik ini paling stabil untuk aldosa
beratom karbon enam.
Dalam cincin piranosa,
atom karbon mengikat gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali untuk atom C
no.5, yang terikat pada gugus CH2OH sebagai atom karbon nomor 6. Glukosa
memiliki enansiomer yaitu isomer cermin terhadap dirinya yaitu D-glukosa dan
L-glukosa. Namun kenyataannya yang ditemukan pada organisme, hanya yang dalam
bentuk D-isomer. Dalam bentuk rantai lurus kita dapat dengan mudah membedakan
Bentuk D atau L konformasi isomer pada karbon nomor 5 atau pada atom C
asimetris. Notasi D berasal dari kata Dextro berarti kanan, dan notasi L
berarti levo atau kiri, sebagai penanda digunakan gugus hidroksilnya.

Sedangkan
pada cincin piranosa juga memiliki dua bentuk yang khas, yaitu posisi dari
gugus hidroksil pada atom karbon pertama. Jika gugus hidroksil berposisi di
bawah hidrogennya, maka disebut dengan bentuk α (alfa). Demikianpula sebaliknya
jika gugus hidroksilnya berposisi di atas hidrogennya, disebut dengan bentuk β
(beta). Glukosa di dalam air akan membentuk keseimbangan dalam dua bentuk,
yaitu bentuk α -D–Glukosa dan β -D–Glukosa, dengan komposisi 36 : 64. Proses
perubahan dari α -D–Glukosa ke β -D–Glukosa atau sebaliknya disebut dengan
disebut mutarotasi.

Gambar: α–D–Glukosa

Gambar: β–D–Glukosa
Glukosa
merupakan sumber tenaga utama bagi makhluk hidup. Glukosa diserap ke dalam
peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian
langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan
otot, yang menyimpannya sebagai glikogen.
Glikogen
merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa
pada saat dibutuhkan kembali. Perombakan karbohidrat yang menghasilkan bentuk
lain selain glukosa seperti: fruktosa dan galaktosa, akan diangkut ke hati,
dandikonversi atau diubah menjadi glukosa. Fruktosa merupakan monosakarida yang
memiliki enam atom karbon merupakan isomer dari glukosa, namun memiliki gugus
aldehid. Fruktosa terasa lebih manis dari glukosa dan banyak terdapat dalam
buah-buahan.
Glukosa juga
memiliki keunggulan yaitu tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus
amino suatu protein dengan cara mereduksinya. Reaksi ini dikenal dengan
glikosilasi yang dapat merusak fungsi berbagai enzim. Hal ini disebabkan karena
glukosa berada dalam bentuk isomer siklik yang kurang reaktif. Beberapa dampak
glikosilasi protein adalah komplikasi akut seperti diabetes, gagal ginjal, dan
kerusakan saraf periferal.
b. Oligosakarida
Oligosakarida
merupakan karbohidrat terbentuk dari dua sampai sepuluh monosakarida. Yang
termasuk ke dalam kelompok oligosakarida adalah disakarida, trisakarida, dan
seterursnya sesuai dengan jumlah satuan monosakaridanya. Oligosakarida yang
paling banyak terdapat di alam adalah disakarida.
Disakarida
merupakan karbohidrat yang terdiri atas residu monosakarida yang dihubungkan
oleh ikatan glikosida. Dimana bila disakarida tersebut dihidrolisis, menghasilkan
molekul monosakarida sama atau berlainan. Misalnya sukrosa, maltose, laktosa,
dan selobiosa.
·
Maltosa
Maltosa
adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Pada umumnya
dihasilkan dari hidrolisis pati. Terdiri dari dua satuan monosakarida, yaitu
glukosa dan glukosa. Berikut adalah gambar struktur maltosa:

·
Sukrosa
Sukrosa termasuk disakarida yang
disusun oleh glukosa dan fruktosa. Gula ini banyak terdapat dalam tanaman
berlainan dengan kebanyakan disakarida dan oligosakarida, sukrosa tidak mempunyai
atom karbon hemiasetal dan hemiketal karena kedua atom ini saling berikatan
sehingga sukrosa tidak memiliki sifat gula pereduksi, tidak dapat mengadakan
mutarotasi dan tidak bereaksi dengan fenilhidrasi. Sukrosa mudah dihidrolisis
menjadi D- glukosa dan Dfruktosa. Hidrolisis ini disebut proses inverse dan
diikuti oleh perubahan rotasi optic dari kanan ke kiri apabila telah tercapai campuran
yang sama antara glukosa dan fruktosa, campuran ini disebut gula invert. Berikut adalah gambar struktur
sukrosa:

Laktosa
Laktosa
biasa disebut gula susu, terdiri dari D-galaktosa dan D-glukosa yang berikatan
melalui ikatan α(1,4)-glikosida. Laktosa mempunyai satu atom karbon hemiasetal,
maka laktosa termasuk disakarida pereduksi. Berikut adalah gambar struktur
laktosa:

c. Polisakarida
Polisakarida
termasuk gula-gula yang menghasilkan lebih dari sepuluh molekul monosakarida pada
hidrolisis, misalnya amilum, glikogen, deksterin, dan selulosa. Polisakarida
dibedakan atas :
1.
Homopolisakarida,
yang pada hidrolisisnya mengasilkan satu macam karbohidrat. Polisakarida yang
pada hidrolisisnya menghasilkan heksosa disebut heksosan, pentosa disebut pentosan.
2.
Heteropolisakarida,
yang menghasilkan beberapa macam karbohidrat misalnya asam hialuronat yang
mengandung Nasetil- glukosamin dan asam glukoronat.
Polisakarida merupakan polimer yang disusun oleh
rantai monosakarida. Berdasarkan fungsinya polisakarida dapat digolongkan
menjadi dua bagian yaitu polisakarida struktural dan polisakarida nutrien.
Sebagai komponen struktural, polisakarida berperan
sebagai pembangun dan penyusun komponen organel sel serta sebagai molekul
pendukung intrasel. Polisakarida yang termasuk golongan ini adalah selulosa(ditemukan
dalam dinding sel tanaman), kitin yang dibangun oleh turunan glukosa
yaitu glukosamin diketemukan pada cangkang udang, kepiting dan lainnya.
Selulosa sebagai salah satu polisakarida struktural
merupakan polimer yang tidak bercabang, terbentuk dari monomer β-D-glukosa yang
terikat bersama-sama dengan ikatan β (1 → 4) glikosida. Jumlah rantai atau
β-D-glukosa beraneka ragam, untuk beberapa jenis mencapai ribuan unit glukosa.
Ikatan β (1→4) glikosida yang dimiliki selulosa membuatnya lebih cenderung
membentuk rantai lurus, hal ini disebabkan ikatan glikosida yang terbentuk
hanya sejenis yaitu β (1→4) glikosida, perhatikan Gambar dibawah ini:

Gambar: Struktur Selulosa cenderung
membentuk rantai lurus
Polisakarida
struktural lainnya seperti glikogen memiliki struktur yang lebih kompleks dan
tersusun atas rantai glukosa homopolimer dan memiliki cabang. Setiap rantai
glukosa berikatan α (1→ 4) dan ikatan silang α (1→ 6) glikosida pembentuk cabang,
dengan adanya cabang bentuk Glikogen menyerupai batang dan ranting pepohonan seperti
ditunjukkan Gambar berikut:
![]() |
Gambar: Rantai heliks molekul amilum
Polisakarida
nutrien merupakan sumber dan cadangan monosakarida. Polisakarida yang termasuk
kelompok ini adalah pati, selulosa dan glikogen. Setiap jenis polisakarida
memiliki jumlah monomer atau monosakarida yang berbeda, demikianpula dengan
ikatan yang menghubungkan setiap monosakarida yang satu dengan yang lainnya,
perhatikan Tabel:
Tabel: Polisakarida dengan
monomer dan jenis ikatan glikosidanya.

Pati adalah
polisakarida nutrien yang tersedia melimpah pada sel tumbuhan dan beberapa
mikroorganisme. Pati umumnya berbentuk granula dengan diameter beberapa mikron.
Granula pati mengandung campuran dari dua polisakarida berbeda, yaitu amilum
dan amilopektin. Jumlah kedua poliskarida ini tergantung dari jenis pati. Pati
yang ada dalam kentang, jagung dan tumbuhan lain mengandung amilopektin sekitar
75 – 80% dan amilum sekitar 20-25%.
Macam-macam
polisakarida yang secara fisiologis penting yaitu :
·
Amilum
Amilum atau dalam bahasa sehari-hari
disebut pati, memiliki rumus molekul (C6H10O5)n.
amilum atau pati merupakan cadangan makanan pada tumbuh-tumbuhan. Polisakarida
ini disebut juga glukosa karena pada hidrolisisnya anya dibentuk glukosa pada
zat akhir. Amilum terdiri atas 2 bagian yaitu :
1.
Amilosa
(15-20%) yang merupakan polisakarida linear berbentuk heliks, yang terdiri dari
unit-unit glukosa yang dihubungkan oleh ikatan α(1,4)-glikosida. Amilosa ini
mermberi warna biru dengan adanay iodium, karena senyawa ini dapat masuk
menduduki posisi dalam gedung helical yang terbentuk jika amilosa berada dalam
air.
2.
Amilopektin
(80-85%) yang merupakan polisakarida yang banyak cabangnya. Dalam molekul ini,
rantai pendek dari rangkaian rangkaian glikosida α (1,4) unit glukosa
digabungkan dengan rangkaian glikosida lain melalui ikatan glikosida α (1,6).
Amilopektin ini akan menghasilkan warna jingga sampai merah bila ditambahkan
larutan iodium.
·
Glikogen
Glikogen merupakan
polisakarida simpanan yang terdapat dalam jaringan hewan maupun manusia. Pada
tubuh kita glikogen terdapat dalam hati dan otot. Struktur glikogen serupa
dengan amilopektin namun jumlah percabangannya lebih banyak. Ikatan
α(1,4)-glikosida pada glikogen dapat dihidrolisis oleh α –amilase dan β–
amylase, sedangkan ikatan dapat dihidrolisis oleh α(1,6)-glikosidase. Sehingga
apabila glikogen dihidrolisis akan menghasilkan Dglukosa. Glikogen tidak
mereduksi larutan benedict dan memberi warna merah pada yodium.
·
Inulin
Inulin
adalah karbohidrat simpanan yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan dan biasa
ditemukan pada akar dan umbi dahlia, artichokes, dan bunga dandelion. Inulin
dibangun oleh unit D-fruktosa yang dihubngkan satu sama lain oleh ikatan
β(2,1)-fruktosida. Hal ini menyebabkan apabila inulin dihidrolisis dapat
menjadi fruktosa. Oleh karena itu inulin merupakan suatu fruktosan atau disebut
juga levan. Inulin tidak memberi
warna bila ditambah yodium. Inulin mudah larut dalam ait panas. Inulin
digunakan untuk penetapan laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration
rate).
·
Selulosa
Selulosa
merupakan unsure utama dari rangka tumbuhan. Sebab selulosa sebagai bahan
pembentuk dinding sel. Selulosa tidak memberi warna dengan yodium dan tidak larut
dalam pelarut biasa. Pada umumnya berupa serbuk putih mempunyai sifat sukar
larut dalam pelarut non polar, tetapi mudah larut dalam air, kecuali
polisakarida bersifat tidak larut dalam air. Amilum dengan air akan membentuk suspensi dan bila
dipanaskan akan terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan akan
membentuk koloid yang kental semacam gel. Suspensi amilum akan memberi warna
biru dengan larutan yodium. Hidrolisis sempurna oleh asam atau enzim akan
menghasilkan glukosa. Glikogen mempunyai
struktur empiris yang serupa dengan amilum pada tumbuhan.
Pada
proses hidrolisis, glikogen menghasilkan glukosa pula. Hal ini karena baik
amilum maupun glikogen, tersusun dari sejumlah satuan glukosa. Glikogen dalam
air akan membentuk koloid dan memberikan warna merah dengan larutan yodium.
Karbohidrat dapat digolongan menjadi dua (2) macam yaitu karbohidrat
sederhana dengan karbohidrat komplek atau dapat pula menjadi tiga (3) macam,
yaitu :
2.4
Analisa Karbohidrat
Ada
beberapa cara analisis yang dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan
karbohidrat dalam bahan makanan. Yang paling mudah adalah dengan cara
perhitungan kasar disebut Carbohydrat by Difference. Yang dimaksud
dengan proximate analysis adalah suatu analisis dimana kandungan
karbohidrat termasuk serat kasar diketahui bukan melalui analisis tetapi
melalui perhitungan sebagai berikut

ir)
Perhitungan
Carbohydrate by Difference adalah penentuan kadar protein secara kasar,
dan hasilnya ini biasanya dicantumkan dalam daftar komposisi bahan makanan
2.5
Pengujian Karbohidrat
Macam –
macam pengujian karbohidrat :
1.
Uji Molisch
Uji molisch digunakan untuk
menentukan apakah suatu bahan atau zat merupakan karbohidrat atau bukan. Karbohidrat
oleh asam anorganik pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida. Dehidrasi
monosakarida jenis pentosa oleh asam sulfat pekat menjadi fulfural dan golongan
heksosa menghasilkan hidroksi-metilfulural. Pereaksi molischyang terdiri dari
α–naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan fulfural membentuk senyawa komplek
berwarna ungu.
CHO
│
HCOH
│














CH2OH OH
OH
(pentosa) (furfural)
(α-naftol)
CHO
│
HCOH




HCOH









│
OH
CH2OH
Heksosa
2.Uji Iodium
Polisakarida
dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna spesifik.
Amilum atau pati dengn iodium menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan
warna merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati terhidrolisis bereaksi
dengan yodium membentuk warna merah coklat.
3.
Uji Benedict
Gula mempunyai gugus aldehida atau
keton akan mereduksi ion Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O
berwarna merah bata.
O O
║ ║
R─C─H + Cu2+ + 2OH → R─C─OH + Cu2O
(s) + H2O↓
Gula pereduksi merah bata
4. Uji Barfoed
Ion Cu2+
(dari pereaksi Barfoed) dalam suasana asam akan di reduksi lebih
cepat oleh gula pereduksi
monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan endapan Cu2O
berwarna merah bata.
O O


( D-glukosa) Merah bata
Monosakarida
5. Uji Bial
Dehidrasi
pentosa oleh HCl pekat menghasilkan furfural dan dengan penambahan orsinol (
3,5-dihidroksi toluena ) akan
berkondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna biru.



+ HCl
( furtural ) ( orsinol )
6. Uji Seliwanoff
Dehidrasi
fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfulfural dan dengan penambahan resorsinol
akan mengalami kondensasi membentuk senyawa komplek berwarna merah oranye.

7. Uji Osazon
Semua
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk
hidrazon atau asazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon
yang terjadi mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon
dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila
didinginkan. Namun, sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau
keton yang terikat pada monomer-nya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon monosakarida
tidak larut dalam air mendidih.

8. Uji Asam
Muzat
Oksidasi
terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan menghasilkan asam yang dapat
larut. Namun, laktosa dan galaktosa menghasilkan asam musat yang tidak dapat
larut.

BAB III
KESIMPULAN
1. Karbohidrat
merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen dan oksigen yang terbentuk di
alam dengan rumus umum Cn(H2O)n.
2.
Ada banyak fungsi dari karbohidrat dalam penerapannya
di industri pangan, farmasi maupun dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Diantara fungsi dan kegunaan itu ialah :
a. Sebagai
sumber kalori atau energi
b. Sebagai
bahan pemanis dan pengawet
c. Sebagai
bahan pengisi dan pembentuk
d. Sebagai
bahan penstabil
e. Sebagai
sumber flavor (karamel)
f. Sebagai
sumber serat
3. Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun
polimernya, karbohidrat dapat di bagi menjadi : Monosakarida, disakarida dan polisakarida.
4. Macam-macam pengujian karbohidrat:
a.
Uji
Molisch
b.
Uji
Iodium
c.
Uji
Benedict
d.
Uji
Barfoed
e.
Uji
Osazon
f.
Uji
Seliwanoff
g.
Uji
Asam Musat
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden
dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga
Katamso.
2010. Karbohidrat. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17290/4/Chapter%20II.pdf(23/10/2011)
Kusmawati,
Ati. 2004. Pengambilan Polisakarida
Acemannan dari Aloe vera menggunakan
Etanol sebagai Pengendap. http://eprints.undip.ac.id/1454/1/makalah_aloe_vera.pdf.
(23/10/2011)
Yusmarini.
2004. Evaluasi Mutu Soygurt yang dibuat
dengan Penambahan beberapa Jenis Gula. http://www.news-medical.net/health/Carbohydrate-Monosaccharides-%28Indonesian%29.aspx. (23/10/2011)
Zulfikar.
2010. Monosakarida. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/biomolekul/monosakarida/.
(23/10/2011)
Zulfikar.
2010. Polisakarida. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606811/disakarida.html. (23/10/2011)
Terimakasih kak Artikel carbohidrate nya sangat membantu dan mudah dipahami
BalasHapusDi dalam tubuh Karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.