MAKALAH
KIMIA
LINGKUNGAN
“KIMIA
ATMOSFER”
![]() |
OLEh
NOVI LARASATI
(A1F009039)
DOSEN
PENGAMPU: WIWIT, M.Si
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2011
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia disibukkan dengan isu
pemanasan global (global warming).
Masalah global warming ini terkait dengan keberadaan atmosfer bumi. Planet
bumi terdiri dari berbagaia lapisan antara lain litosfer, Hidrosfer dan
atmosfer. Atmosfer merupakan selimut pelindung yang memelihara kehiduapan di
bumi dan sumber oksigen bagi pernafasan dan sumber karbondsioksida bagi reaksi
fotosintesis.
Sebagai komponen dasar
siklus hidrologi, atmosfer menjadi media transport air dari lautan ke daratan. Atmosfer mempunyai fungsi sebagai pelindung utama kehidupan
dibumi karena dapatmenyerap banyak sinar kosmik dari angkasa luar, selain itu
juga dapat menyerap radiasi elekfromagnetik dari sinar matahari.
Komposisi dan peranan
kimia atmosfer penting karena beberapa alasan, tapi terutama adalah karena
interaksi antara atmosfer dan organisme hidup. Komposisi atmosfer bumi telah
berubah karena aktivitas manusia dan beberapa perubahan ini berbahaya bagi
kesehatan manusia, dan ekosistem. Contoh masalah yang telah ditangani oleh
kimia atmosfer termasuk hujan asam, smog fotokimia, dan pemanasan global. Kimia
atmosfer mencari pemahaman penyebab masalah-masalah ini, dan dengan memahami
teori dibalik masalah-masalah tersebut akan mencari pemecahan yang memungkinkan
untuk diuji dan sekaligus mengevaluasi perubahan pada kebijakan pemerintah.
Para ahli kimia atmosfer mempelajari
komposisi kimia dari suasana alam, gas jalan, cairan, dan padatan di atmosfer
berinteraksi satu sama lain dan dengan bumi permukaan dan biota yang terkait,
dan bagaimana manusia kegiatan dapat mengubah dan fisik karakteristik suasana
kimia.
I.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang di angkat
dalam makalah ini ialah:
1.
Bagaimana sifat dan susunan atmosfer?
2. Bagaimana
pembagian wilayah atmosfer?
3. Seperti apakah
keseimbangan panas bumi?
4. Bahan-bahan
kimia apa sajakah yang terdapat dalam atmosfer dan bagaimana reaksi-reaksi
fotokimianya?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini,
yaitu:
1.
Untuk mengetahui sifat dan susunan atmosfer.
2. Untuk
mengetahui pembagian wilayah atmosfer.
3. Untuk
mengetahui keseimbangan panas bumi.
4. Untuk
mengetahui Bahan-bahan kimia dan reaksi-reaksi fotokimia dalam atmosfer.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Atmosfer dan kimia atmosfer
A. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas
yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut
sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di
atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang
terjadi di lapisan tersebut (Rukaesih, 2004). Transisi antara lapisan yang satu
dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula
dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari
saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang
sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di
dalamnya.
Atmosfer
merupakan selimut pelindung yang memelihara kehidupan di bumi. Atmosfer
merupakan sumber oksigen bagi pernapasan dan sumber karbondioksida bagi reaksi
fotosintesis. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi, atmosfer menjadi
media transport air dari lautan kedaratan. Atmosfer mempunyai fungsi sebagai
pelindung utama kehidupan di bumi karena dapat menyerap banyak sinar kosmik
dari angkasa luar, selain itu dapat menyerap radiasi elektromagnetik dari sinar
matahari. Hanya radiasi dalam daerah panjang gelombang 300-2500 nm dan 0,01-0,4
m ditransmisikan ke berbagai keadaan yang cocok oleh atmosfer.
Selain itu
atmosfer juga menampung berbagai bahan pencemaran yang dihasilkan terutama oleh
kegiatan manusia. Ini dapat menyebabkan kualitas atmosfer menurun dan akhirnya
akan memberikan dampak negatif bagi keseluruhan mahluk hidup dan kemungkinan
menyebabkan perubahan-perubahan sifat atmosfer itu sendiri
B. Kimia
atmosfer
Cabang ilmu atmosfer yang mempelajari tentang kimia dari atmosfer bumi dan planet-planet lainnya dipelajari disebut kimia atmosfer. It is a field of research
and draws on , , , , , and and other
disciplines. Berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos (uap) dan shpaira (bola/bumi).
Jadi, atmosfer mempunyai pengertian selubung berwujud gas yang mengelilingi
bumi.
2.2 Komposisi atmosfer
Atmosfer
Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%),
dengan sedikit argon (0.9%),karbondioksida (variabel,
tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari
dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari
atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
2.3 Lapisan atmosfer
A. Troposfer
Lapisan
ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk
menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari
sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan
dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang
lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis
cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita
rasakan sehari-hari berlangsung. Dan Setiap kenaikan suhu berkurang 0,6 derajat
celcius . Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan , musim salju
,kemarau dsb .
Ketinggian
yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena
permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke
udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara
tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃.
Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi
dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut. Diantara stratosfer
dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse
(http://en.wikipedia.org/wiki/Atmospheric_chemistry).
B. Stratosfer
Perubahan
secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat
dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC.
Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang
terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan
yang terjadi pada lapisan ini.
Dari
bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi
sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar18oC pada
ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan
stratosfer dengan lapisan berikutnya.
C. Mesosfer
Kurang
lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju
lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat
bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi.
Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang
terbentuk dari kristal es.
D. Termosfer
Transisi
dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini
yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena
serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya
era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio
jarak jauh.
E.
Eksosfer
Adanya
refleksi cahaya matahari yang
dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya
Zodiakal
F.
Ionosfer
gas dalam wilayah ini
ditemukan dalam bentuk ion. Gas-gas yang terionisasi inilah yang menjadi nama
dari lapisan ini.
G.
Magnetosfer
Karena medan magnetik
bumi terdapat pada lapisan ini, maka ia dinamai Magnetosfer. Lapisan ini,
berfungsi seperti perisai dan terletak antara 3,000 sampai 30,000 kilometer
(1,850 sampai 18,500 mil) diatas permukaan bumi. Seperti penjelasan sebelumnya,
wilayah ini, yang melindungi bumi dari radiasi yang berasal dari antariksa,
disebut Sabuk Van Allen (
2.4 Komponen Penyusun Atsmosfer
Atmosfer terdiri atas:
No
|
Komponen
|
Volume (%)
|
1
|
Nitrogen
|
78.1%
|
2
|
Oksigen
|
21.0%
|
3
|
Argon
|
0.9%
|
4
|
CO2
|
0.03%
|
5
|
Uap Air
|
1-3%
|
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Atmosfer
Lapisan udara yang
mengelilingi bumi dinamakan “Atmosfer”.
Atmosfer memiliki tujuh lapisan. Setiap lapisan memiliki susunan gas-gas yang berbeda, semua berada dalam keselarasan yang sempurna antara satu dengan lainnya. Berikut ini lapisan-lapisan atmosfer:
Atmosfer memiliki tujuh lapisan. Setiap lapisan memiliki susunan gas-gas yang berbeda, semua berada dalam keselarasan yang sempurna antara satu dengan lainnya. Berikut ini lapisan-lapisan atmosfer:
-
Troposphere: merupakan lapisan terdekat dengan permukaan bumi. Ketebalan
lapisan ini bervariasi tergantung pada iklim. Semakin tinggi dari permukaan
maka suhunya akan semakin turun, pada ketinggian maksimal suhunya antara -51°C
(-60°F) dan -79°C (-110°F).
-
Stratosfer: merupakan lapisan di atas troposfer. Semakin ke atas suhupun akan
meningkat.
-
Mesosfer: lapisan di atas stratosfer. Disini suhu udara turun hingga mencapai
-73°C (-100°F).
-
Thermosfer: merupakan lapisan di atas Mesosphere. Suhunya meningkat dengan
perlahan. Perbedaan suhu antara malam dan siang hari lebih dari 100°C (212°F).
-
Exosfer: lapisan yang dimulai dari ketinggian 500 kilometer (310 mil) diatas
muka bumi.
-
Ionosfer: gas dalam wilayah ini ditemukan dalam bentuk ion. Gas-gas yang
terionisasi inilah yang menjadi nama dari lapisan ini.
-
Magnetosfer: Karena medan magnetik bumi terdapat pada lapisan ini, maka ia
dinamai Magnetosfer. Lapisan ini, berfungsi seperti perisai dan terletak antara
3,000 sampai 30,000 kilometer (1,850 sampai 18,500 mil) diatas permukaan bumi.
Seperti penjelasan sebelumnya, wilayah ini, yang melindungi bumi dari radiasi
yang berasal dari antariksa, disebut Sabuk Van Allen.
Untuk memiliki pemahaman
yang lebih baik mengenai pentingnya Atmosfer bagi kita, mari kita lihat
planet-planet lain. Anggaplah sekarang kita berada di Merkurius. Planet
tersebut tidak memiliki atmosfer. Bagaimanapun, Atmosfer sangat penting artinya
bagi kita. Hingga sejauh ini, kita telah menyampaikan pentingnya gas-gas dalam
Atmosfer, seperti oksigen, atau sifat Atmosfer yang melindungi bumi. Namun,
ternyata bobot Atmosfer juga sangat penting bagi kehidupan manusia.
Atmosfer terbuat dari
udara yang ringan. Hal ini tidak berarti bahwa Atmosfer tidak berbobot.
Sebenarnya, lapisan-lapisan udara yang tebalnya berkilo-kilo meter di atas kita
ini sangatlah berat. Menurut penelitian, Atmosfer menekan setiap orang
hingga berton-ton beratnya. Hal ini dinamakan “tekanan udara”. Sekarang mungkin
kamu akan bertanya, Lalu, bagaimana bisa kita tidak terhimpit?” Kita tidak
terhimpit olehnya karena tubuh kita memiliki kekuatan untuk menahan bobot
Atmosfer. Kita tak akan berfungsi bahkan tak akan ada dalam lingkungan yang
memiliki tekanan udara lebih rendah. Itulah mengapa, tanpa tekanan ini, darah
yang bersirkulasi dengan cepat dalam tubuh kita akan berusaha menekan dengan
hebat pembuluh darah kita. Tanpa keseimbangan oleh tekanan atmospheric ini,
pembuluh darah kita akan pecah karena tekanan darah yang tinggi. Karena
itulah, manusia tidak mungkin hidup di lingkunganseperti yang terdapat di
planet Merkurius, yang tak memiliki Atmosfer.
Planet Venus memiliki atmosfer. Karena tekanan
di atas Venus 90 kali lebih besar daripada tekanan Atmosfer bumi, maka ia tidak
akan sesuai untuk kehidupan manusia. Dengan demikian, kita mengerti bahwa tak
satu pun kehidupan ada di planet Venus.
3.2 Sifat dan
Susunan Atmosfer
Atmosfer
Bumi terdiri atas nitrogen
(78.17%) dan oksigen
(20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air,
dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi
dengan menyerap radiasi
sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem
di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km
dari permukaan planet. Atmosfer tidak
mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah
ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Komposisi dan kimia
atmosfer ini penting untuk beberapa alasan, namun terutama karena interaksi
antara atmosfer dan organisme hidup. The
composition of the Earth's atmosphere has been changed by human activity and
some of these changes are harmful to human health, crops and ecosystems.
Komposisi atmosfer bumi telah berubah oleh aktivitas manusia dan beberapa
perubahan ini berbahaya bagi tanaman kesehatan manusia, dan ekosistem. Examples of problems which have been addressed by
atmospheric chemistry include , , and . Contoh-contoh masalah yang telah ditangani oleh
kimia atmosfer termasuk hujan asam , penipisan ozon , asap fotokimia dan pemanasan global . Atmospheric
chemistry seeks to understand the causes of these problems, and by obtaining a
theoretical understanding of them, allow possible solutions to be tested and
the effects of changes in government policy evaluated. Atmosfer kimia
berusaha untuk memahami penyebab masalah ini, dan dengan mendapatkan pemahaman
teoritis dari mereka, memungkinkan solusi yang mungkin untuk diuji dan dampak
perubahan kebijakan pemerintah dievaluasi.
Skema kimia dan proses
transportasi yang berkaitan dengan komposisi atmosfer.

[Journal of Geophysical Research,
v96, 7301-7312, 1991.]
Komposisi Atmosfer
Rata-rata komposisi
atmosfer kering, dengan volume
|
|
Gas
|
|
78,084%
|
|
20,946%
|
|
0,934%
|
|
383
|
|
18.18
|
|
5.24
|
|
1.7
|
|
1.14
|
|
Hidrogen , H 2
|
0.55
|
Air
|
|
Sangat bervariasi; typically makes up about 1%biasanya membuat sampai sekitar 1%
|
Catatan: pada konsentrasi CO 2 dan CH 4
bervariasi oleh musim dan lokasi. The mean
molecular mass of air is 28.97 g/mol. Massa molekul udara rata-rata
28,97 g / mol.
Komponen Renik dalam Lapisan
Troposfer Normal
Senyawa
|
Rumus
|
Konsentrasi
(mg/m3)
|
Senyawa
karbon
·
Metana
·
Karbon monoksida
·
Terpen
·
Formal dehid
|
·
CH4
·
CO
·
(C5H8)n
·
CH2O
|
·
900
·
70-230
·
3-30
·
<12
|
Senyawa
halogen
·
Metil klorida
·
Karbon tetraklorida
·
Freon 12
·
Freon 11
|
·
CH3CL
·
CCL4
·
CF2CL2
·
CFCl3
|
·
1
·
0.6-1.6
·
1
·
0,7
|
Senyawa
Oksigen
·
Ozon
|
·
O3
|
·
20-60
|
Senyawa
Nitrogen
·
Dinitrogen oksida
·
Ammonia
·
Asam Nitrat
·
Nitrogen oksida
|
·
-
·
NH3
·
HNO3
·
NO/NO2
|
·
600
·
4-14
·
7,5
·
1,6
|
Senyawa
Belerang
·
Belerang dioksida
·
Hidrogen sulfida
|
·
SO2
·
H2S
|
·
3-11
·
<0,3
|
Sumber-sumber
Gas Metana di Atmosfer
Sumber
|
Emisi (Tg/Th)
|
Lahan Basa
Daerah peternakan
Sawah
Kegiatan manusia
Pembakaran biomas
Lautan
Tundra
Danau
Sumber-sumber lain
Total
|
150
120\95
40
25
13
12
10
88
553
|
Tg
= Teragram = 1012 gram
Karakteristik dari atmosfer
sangat luas, terutama yang disebabkan ketinggian. Faktor-faktor lainnya yang
menyebabkan perbedaak karakteristik tersebut iklim, waktu, garis lintang,
aktivitas solar. Temperatur atmosfer sangat bervariasi mulai dari yang terendah
-138oC sampai 1700oC. Tekanan menurun tajam dari 1 atm
pada permukaan laut. Dengan adanya perbedaan temperatur dan tekanan tersebut
maka sifat kimia dari atmosfer sangat berbeda yang disebabkan oleh perbedaan
garis lintang.
3.3 Pembagian Wilayah Atmosfer
Pembagian wilayah atmosfer dan karakteristknya.
Wilayah
( Region )
|
Suhu
(oC)
|
Altitude
( Km )
|
Spesi Bahan Kimia
|
Troposfer
Straposfer
Mesosfer
Thermosfer
|
Sampai -56
-56 sampai -2
-2 samapi -92
-92 sampai 1200
|
0 sampi 9 10-16)*
(10-16) sampai 50
50 sampi 85
85 sampai 500
|
N2, O2, CO2
H2O
O2+, NO+
O2+, O+, NO+
|
* Batas troposfer dengan straposfer bervariasi antara
10-16 Km.


[Jurnal Lingkungan Sains dan
Teknologi, v28, 1565-1576, 1994.]
3.3.1. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang
kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi
yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan
atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15
kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca,
perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan
sehari-hari berlangsung.
Ketinggian yang paling rendah adalah
bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap
radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika
ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady),
dari sekitar 17oC sampai -52oC. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti
daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien
suhu tersebut. Diantara stratosfer
dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse.
3.3.2. Stratosfer
Perubahan secara bertahap
dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di
lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar -
57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang
terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat.
Awan
tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun
tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah
stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik,
karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini
menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km.
Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
3.3.3. Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau
40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer.
Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai
menjadi sekitar - 143oC di dekat
bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi.
Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk
dari kristal es.
3.3.4. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke
termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena
terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena
serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer,
yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan
ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Fenomena aurora
yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi disini.
3.3.5. Eksosfer
Adanya refleksi cahaya matahari
yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari
yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal.
Tekanan
atmosfer (tekanan menurunkan udara) menurun sebagai fungsi ekspotensial dari
altitude. Secara ideal, tanpa adanya bahan-bahan pencemar dan pada temperatur
konstan absolut, T, tekanan pada berbagai altitude/ ketinggian Ph dinyatakan
dalam persamaan eksponential :
Ph = Poe-Mgh/RT
Dimana :
Ph = tekanan udara pada altitude 0 (permukaan
laut)
M = rata-rata berat gram molekul dari udara,
yaitu 28, 97 g/ mole ditroposfer
g = gravitasi (981 cm sec-2 pada
permukaan laut)
h = altitude dalam cm
R = konstanta gas (8, 314 x 107
erg deg-1 mol-1)
Penurunan
tekanan dinyatakan dengan faktor e-1 untuk setiap penambahan
altitude yang sesuia dengan skala ketinggian yang dinyatakan sebagai RT/mg.
Pada rata-rata temperatur permukaan laut 288 ok, skala katinggian
adalah 8 x 105 cm atau 8 Km, dan altitude 8 Km tersebut tekanan
hanya mencapai kurang lebih 39 % dari tekanan pada permukaan laut.
Untuk
memberikan gambaran yang lebih baik dan adanya variasi dari tekanan karena
altitude persamaan eksponensial tersebut dikonversi dalam bentuk logaritma
(dasar 10), dan h diukur dalam km (kilometer).
Log Ph = log Po – 

Bila tekanan
pada permukaan dianggap 1, 00 atm, persamaan dapat disederhanakan manjadi,
Log Ph = – 

3.4 Keseimbangan
Panas Bumi
Matahari adalah sumber utama dari semua energi
yang sampai ke bumi. Energi radiasi dari matahari meliputi semua spektrum
elektromagnetik. Dengan adanya jarak bumi dengan matahari, setiap 1meter
persegi dari area yang terkena aliran radiasi matahari ( Solar flux) menerima
19,2 Kcal energi per menit atau 1,34 x 103 watt/m2.
Bila seluruh
energi ini mencapai permukaan bumi, maka bumi akan menguap sejak dulu. Oleh
karena itu, terdapat berbagai faktor yang cukup kompleks yang turut terlibat
dalam menjaga keseimbangan atmosfer di bumi.
Radiasi
matahari yang masuk ke atmosfer bumi, sekitar 20 sampai 30% dipantulkan kembali
keruang angkasa, dibiaskan oleh atmosfer dan partikel-partikel padat yang
terdapat di atmosfer atau oleh permukaan bumi. Sekitar 20% dari energi radiasi
diserap begitu masuk melewati atmosfer. Ozon menyerap sekitar 1 sampai 3 %
terutama dalam bagian gelombang pendek ultraviolet.
Pada troposfer,
sekitar 17 – 19% dari radiasi yang masuk diserap terutama oleh uap air dan CO2.
Penyerapan atmosfer total terhadap radiasi dengan panjang gelombang 0,3 sampai
0,4 µm tidak sangat besar dan umumnya masuk secara
efektif melalui lubang “ transparan” dari atmosfer.
Secara
keseluruhan sekitar 50% dari radiasi matahari sampai ke permukaan bumi ini
meradiasikan kembali sebagian energimelalui kisaran panjang gelombang yang
luas, tetapi terbanyak pada panjang gelombang 10 - 20 µm inframerah. Aliran energi ini merupakan sistem aliran
udara panas ke arah kutub dan aliran udara dingin dari kutub ke arah tropik dan
ini akan dinyatakan dengan aliran laut.
3.5 Bahan Kimia dan Reaksi-Reaksi Fotokimia Dalam
Atmosfer
REAKSI-REAKSI OKSIGEN ATMOSFER
Reaksi
umum dari perubahan oksigen dalam atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer.
Siklus oksigen sangat penting daam kimia atmosfer, dalam perubahan atau
transformasi geokimia dan proses-proses kehidupan.
Oksigen
dalam troposfer perannya sangat penting pada proses-proses yang terjadi
dipermukaan bumi. Oksigen atmosfer mengambil bagian dalam reaksi yang menghasilkan
energi, seperti pada pembakaran bahan bakar fosil.

Oksigen atmosfer digunakan oleh
organisme aerobic dalam proses degradasi bahan organik. Proses-proses oksidasi
oleh udara membutuhkan oksigen atmosfer seperti :

Oksigen
memasuki udara melalui reaksi fotosintesis tanaman :

Semua oksigen dalam bentuk molekul
yang sekarang ada dalam atmosfer bermula dari kegiatan fotosintesis oleh
organisme, yang memperlihatkan pentingnya fotosintesis dalam kesetimbangan
oksigen dalam atmosfer. Artinya meskipun pembakaran dari bahan bakar fosil
membutuhkan banyak oksigen, hal ini tidak membahayakan kontinuitas oksigen
dalam atmosfer.
Oksigen di atmosfer yang lebih
tinggi berbeda dengan di atmosfer yang lebih rendah karena adanya pengaruh dari
radiasi ionisasi. Dalam daerah ini oksigen terdapat dalam bentuk oksigen atom
O, molekul oksigen tereksitasi O2*, dan ozon O3. Kurang
dari 10% oksigen dalam bentuk O2 terdapat dalam atmosfer pada altitude
kurang lebih 400 Km.
Atom oksigen dalam keadaan “ ground
state “ (elektron tidak tereksitasi) biasanya dinyatakan sebagai O. adapun
atom-atom oksigen yang elektronnya tereksitasi dinyatakan sebagai O*. spesi ini
dihasilkan dari reaksi fotosintesis ozon pada panjang gelombang dibawah 308 mm.


Atom oksigen tereksitasi memancarkan
cahaya tampak pada panjang gelombang 636 mm, 630 mm, dan 558 mm. hal ini
juga merupakan penyebab dari suatu fenomena yang dikenal dengan “ air glow ”.
Ion-ion oksigen O+, dapat
dihasilkan bila atom-atom oksigen terkena radiasi ultraviolet.

Ion oksigen yang bermuatan positif
ini merupakan ion positif yang utama yang terdapat dibeberapa bagian ionosfer.
Ion ini selanjutnya akan bereaksi lebih lanjut membentuk ion-ion positif
penting lainnya :


Dibagian tengah ionosfer, spesi O2+
dihasilkan oleh oksidasi radiasi ultraviolet pada panjang gelombang 17-103 mm.

Reaksi ini juga dapat terjadi dengan
adanya sinar X berenergi rendah. Reaksi dibawah ini.

Juga
menghasilkan O2+ dibagian tengah ionosfer.
Ozon, O3 suatu senyawa
oksigen yang sangat signifikan ditemukan di stratosfer. Ozon mengabsorbsi
radiasi ultraviolet yang berbahaya yang berfungsi sebagai pelindung makhluk
hidup di bumi dan sejumlah pengaruh radiasi tersebut. Ozon dihasilkan dari
reaksi fotokimia berikut :


Dimana M = spesi lain, seperti
molekul N2 atau O2 yang mengabsorbsi kelebihan energi
yang dilepaskan reaksi dan memungkinkan molekul-molekul ozon tinggal
bersama-sama. Daerah dimana ozon ditemukan dalam konsentrasi maksimum berkisar
antara 25-30 Km dalam stratosfer, konsentrasinya dapat mencapai 10 ppm.

Dan ini
terjadi di stratosfer yang dikatalis oleh sejumlah bahan kimia baik secara
ilmiah maupun polutan, seperti NO, NO2, N2O, HO, HOO,
CIO, CI, Br, dan BrO.


Reaksi ini dapat menguraikan ozon
hanya kira-kira 20%. Reaksi lain yang dapat menguraikan kira-kira 10% ozon
adalah reaksi dengan radikal hidroksil, OH yang dihasilkan dari reaksi-reaksi
fotokimia dari H2, O2, dan H2O di stratosfer.
Reaksi yang masuk akal urutannya sebagai berikut :


Penyebab kerusakan ozon di
stratosfer telah diketahui juga yaitu NO, yang menyebabkan terjadinya reaksi
rantai sebgai berikut :


Gas NO merupakan bahan pencemar
dikeluarkan oleh pesawat supersonik yang sedang terbang tinggi.
REAKSI-REAKSI
DARI NITROGEN ATMOSFER
Nitrogen merupakan salah satu
pengukur atmosfer dengan kandungan yang paling tinggi. Tidak seperti oksigen
yang mengalami disosiasi hampir sempurna menjadi nomor atom di daerah atmosfer
dengan altitude yang lebih tinggi, molekul nitrogen terdisosiasi secara
langsung oleh radiasi ultraviolet. Tetapi, pada altitude melebihi 100 Km, atom
nitrogen dihasilkan oleh reaksi fotokimia.

Reaksi-reaksi
lainnya yang dapat menghasilkan nitrogen monoatom adalah :



Dilapisan ionosfer, yang disebut
daerah E, NO+ merupakan ion yang dominant. Ionosfer terendah yaitu
daerah D, yang mempunyai ketinggian lebih kurang 50 Km sampai lebih kurang 85
Km, NO+ dihasilkan langsung dari radiasi ionisasi :

Pada daerah lebih rendah dari daerah
D, terbentuk ion N2+ melalui kerja sinar kosmik galastic
melalui reaksi :

Zat-zat pencemar oksida nitrogen,
terutama NO2, merupakan jenis pencemar utama dalam pencemaran udara
dan pembentukan kabut fotokimia.
Sebagai contoh, NO2 mudah
terdisosiasi secara fotokimia menjadi NO dan oksigen atomic yang reaktif :

Reaksi tersebut merupakan proses fotokimia primer penting yang
menyangkut pembentukan kabut
Bahan
kimia atmosfer yang berupa gas dapat dikelompokkan menjadi:
1. Oksida
anorganik: CO, CO2, NO2, SO2
2. Oksidan,
oksidator: O3, H2O2, gugus OH-, gugus HO2-,
gugus ROO-, dan NO3
3. Reduktan,
reduktor: CO, SO2, H2S
4. Organik:
reduktan, CH4, alkan, alken, aril
5. Organik:
oksidan, Karbonil, nitrat-organik
6. Senyawa
fotokimia aktif : NO2, aldehide
7. Asam: H2SO4
8. Basa : NH3
9. Garam : NH4HSO4
10. Senyawa
reaktif yg tidak stabil: NO2-excited, gugus OH-
Dua
komponen penting dalam kimia atmosfer adalah:
1. Energi
bebas dari matahariu, terutama spektrum ultraviolet
2. Gugus
hidroksil OH- penting selama siang hari
3. Gugus NO3 penting selama malam hari
3.5.1. Reaksi Fotokimia
Reaksi
fotokimia adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di
atmosfer sebagai akibat dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekul.

Penyerapan
energi bebas radiasi ultraviolet oleh molekul di udara dapat mengakibatkan terjadinya reaksi-reaksi fotokimia. NO2
merupakan salah satu molekul yang aktif secara fotokimia, dan snagat penting
dalam proses pembentukan SMOG. Molekul NO2 ini mampu menyerap energi
ultraviolet (hv), menjadi molekul yang excited secara elektronik (NO2*):


Molekul-molekul
yang telah menyerap energi seperti ii sifatnya tidak stabil dan reaktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar